Viral Nikahan Tanpa Pengantin, Kedua Mempelai Sama-sama Batal Hadir, Tamu Bingung Datang Cuma Makan



Tamu undangan dalam sebuah pesta pernikahan yang digelar di kota Xiaozuo, Provinsi Henan, China dibuat bingung ketika hadir di resepsi tapi kedua pengantin justru batal datang.


Pesta pernikahan tersebut digelar pada Rabu 19 April 2023.


Awalnya semua terlihat normal dengan pesta yang dipersiapkan dengan baik.


Namun saat acara dimulai, tamu undangan mulai menyadari ada hal janggal terjadi.


Hal itu lantaran mereka tidak melihat pasangan pengantin di pelaminan.


Kedua pengantin justru batal datang ke pesta di saat orang-orang menantikan mereka untuk memberi ucapan selamat.


Satu-satunya perwakilan pengantin yang ada hanyalan orangtua dari pihak wanita.


Mereka sempat naik ke atas panggung dan mengucapkan pidato singkat selama 20 detik.


Setelahnya, mereka langsung meminta tamu untuk menikmati hidangan.


Semua terjadi dengan sangat capet dan sederhana, para tamu pun merasa bingung menghadapi situasi itu.


Menurut seorang wanita bernama Thien, pesta itu merupakan pernikahan seorang putri tetangganya.


Thien ikut terkejut ketika kedua mempelai tidak muncul di hari itu.


Sebagai gantinya, panitia hanya menampilkan foto pengantin di layar lebar.


Thien kemudian menceritakan apa yang terjadi sebenarnya.


Kedua mempelai bukannya batal menikah, hanya saja mereka berhalangan untuk hadir.


Pasangan suami istri itu tengah berada di Beijing karena pekerjaan.


Ketika pernikahan digelar, keduanya pun terpaksa tidak bisa datang dan malah pergi bekerja.


Setelah mengetahui fakta ini, sebagian tamu justru merasa marah.


Mereka menganggap tuan rumah tidak menghargai tamu yang sudah berusaha meluangkan waktu untuk datang.


Resepsi Sudah Siap Tapi Pernikahan Batal, Tamu Datang Hanya Makan, Pelaminan Kosong


Baru-baru ini viral pernikahan di Malaysia digelar tanpa pengantin di pelaminan.


Pengantin wanita, Nur Saidatul Akma Md Azran pun menceritakan kejadian di hari pernikahannya tersebut.


Akma menyebut tanggal pernikahannya sudah lama ditetapkan pada 13 Maret 2022 lalu.


Namun, pernikahannya terpaksa ditunda setelah dia dinyatakan positif Covid-19.


Akma mengungkapkan dia dinyatakan positif Covid-19 dua hari sebelum pernikahan digelar.


Akma menyebut kala itu hanya dirinya yang dinyatakan positif Covid-19.


Sang tunangan dinyatakan negatif.


"Saya saja yang positif Covid-19. tunangan negatif.


Jujur saya macam tak bisa terima sebenarnya, macam tak percaya terpapar sendiri," ujarnya seperti dikutip dari Mstar Jumat (1/4/2022).


"Nikah terpaksa ditunda dan saya perlu menjalani karantina di rumah ibu di Kota Tinggi, Johor selama seminggu," imbuhnya.


Sementara itu, dekorasi untuk resepsi sudah siap.


Bahkan, pelaminan, tenda hingga katering juga sudah siap.


Setelah berunding dengan keluarga, akhirnya mereka sepakat pesta tetap digelar meski pengantin belum melakukan ijab kabul.


Kala itu, pelaminan dibiarkan kosong tanpa pengantin dan pesta tersebut hanya digelar untuk menghormati tamu undangan yang datang.


Pelaminan pun hanya digunakan untuk meletakkan hantaran dari kedua keluarga pengantin.


"Saya harusnya nikah pagi, resepsi siang. Tapi sudah pasang pelaminan, tenda dan siap katering untuk 200 orang," ujarnya.


"Setelah berbincang bersama kedua keluarga, acara tetap dilanjutkan walaupun kami belum nikah.


Tak ada resepsi hanya tamu datang makan," imbuhnya.


Akma mengatakan tunangannya kala itu tetap hadir bersama keluarga untuk memeriahkan acara.


"Bukan pakai baju pengantin, tunanganku tetap hadir berbaju Melayu.


Dia masih melayani tamu, termasuk menjawab soal di mana pengantin wanitanya," tuturnya.


Setelah selesai isolasi mandiri, Akma dan tunangannya langsung melakukan ijab kabul pada 20 Maret lalu.


"Setelah selesai karantina, kami lalu menikah.


Setelah itu pakai baju pengantin dan jalani sesi pemotretan bersama keluarga di pelaminan sebagai tanda kenangan," ungkapnya.


Meski sempat risau, Akma bersyukur pernikahannya berjalan lancar.


Akma juga berterima kasih kepada keluarganya maupun keluarga suaminya yang selalu menyemangatinya selama isolasi mandiri.


"Risau juga sepanjang seminggu karatina, hujan dan panas berhari-hari.


Beruntung pelaminan kering dan masih dalam keadaan baik selepas nikah.


Walaupun bermacam-macam dugaan, tunangan (kini suami) dan keluarga banyak memberi dukungan.


Saya percaya setiap masalah yang muncul ada hikmah di baliknya," tuturnya.


Akma mengatakan tunangannya kala itu tetap hadir bersama keluarga untuk memeriahkan acara.


"Bukan pakai baju pengantin, tunanganku tetap hadir berbaju Melayu.


Dia masih melayani tamu, termasuk menjawab soal di mana pengantin wanitanya," tuturnya.


Setelah selesai isolasi mandiri, Akma dan tunangannya langsung melakukan ijab kabul pada 20 Maret lalu.


"Setelah selesai karantina, kami lalu menikah.


Setelah itu pakai baju pengantin dan jalani sesi pemotretan bersama keluarga di pelaminan sebagai tanda kenangan," ungkapnya.


Meski sempat risau, Akma bersyukur pernikahannya berjalan lancar.


Akma juga berterima kasih kepada keluarganya maupun keluarga suaminya yang selalu menyemangatinya selama isolasi mandiri.


"Risau juga sepanjang seminggu karatina, hujan dan panas berhari-hari.


Beruntung pelaminan kering dan masih dalam keadaan baik selepas nikah.


Walaupun bermacam-macam dugaan, tunangan (kini suami) dan keluarga banyak memberi dukungan.


Saya percaya setiap masalah yang muncul ada hikmah di baliknya," tuturnya.


Posting Komentar

Lebih baru Lebih lama

Formulir Kontak